Minggu, 08 November 2009

Mumi Fir'aun

Terbukti Sudah: Kutukan Raja Firaun Cuma Mitos


PARA Peneliti dari Viktoria, Australia, rupanya penasaran betul dengan Kutukan Raja Tutankhamen yang sangat terkenal itu. Raja muda Firaun yang diduga hidup 3000 tahun silam itu kuburannya dibuka oleh para peneliti barat 80 tahun lalu. Nah, banyak yang percaya Raja Firaun muda itu mengeluarkan kutukan mengerikan: Barang siapa membuka kuburannya, maka kematian akan segera menyongsong mereka.


Mark Nelson dari Monash University di Melbourne, yang penelitianya itu dipublikasikan dalam The British Medical Journal, menemukan fakta berlawanan dengan legenda yang tersebar seputar mumi Tutankhamen tersebut. Menurutnya, sebagian besar orang yang hadir saat pembukaan kuburan itu pada 1922 hidup sehat hingga usia tua.

"Mitos itu hampir pasti disebarkan oleh koran pesaing yang tidak bisa menulis banyak soal itu, karena hak khusus soal itu diserahkan pada Times of London," kata Nelson, seperti dilansir ABCNEWS Online.

Menurut arkeolog Howard Carter, yang memimpin tim penemu kamar kuburan itu, ada 25 orang barat yang hadir saat peti mumi itu dibuka. Mereka menemukan mumi Firaun, lengkap dengan topeng emas pria tampan dan beberapa artefak dari emas lain.


Temuan itu menjadi headline di seluruh dunia dan menimbulkan kegilaan terhadap berbagai barang berbau Mesir. Namun ketika sponsor penelitian itu, Lord Carnarvon meninggal seminggu setelah pembukaan kuburan itu, segera lahir legenda kutukan Raja Firaun.

Koran-koran saat itu menulis bahwa kuburan itu diukir dengan kutukan bahwa "Kematian akan datang pada mereka yang mengganggu kedamaian sang raja". Walaupun tidak pernah tercatat adanya prasasti yang menyebutkan kutukan tersebut.

Kutukan itu menjadi alasan atas serial kematian--beberapa memiliki kaitan yang jauh dengan kuburan itu-- seperti kematian burung Kenari peliharaan Carter yang dilaporkan dipatuk Kobra pada hari pembukaan kuburan itu.

Bahkan Sir Arthur Conan Doyle, penulis kisah detektif fiktif termashur Sherlock Holmes, mengaku percaya bahwa kutukan tua itu memang betul adanya.

Nelson mencatat hari kematian semua orang yang terlibat dalam pembukaan kuburan itu dan meneukan bahwa usia kematian mereka berkisar 70 tahun. Carter sendiri hidup sehat hingga usia 60 tahun dan meninggal secara wajar.



"Jadi tidak ada bukti yang cukup bahwa kehadiran saat pembukaan makam, peti mati dari batu, dan membuka mumi akan mengurangi umur manusia," kata Nelson. Artinya, menurut Nelson, kutukan Firmaun itu hanya mitos dan isapan jempol belaka.

Misteri Kematian Raja Tut

Isapan jempol atau bukan Firaun muda Tutankhamen memang masih diselimuti banyak misteri. Meski sudah mati 3000 tahun, para peneliti di jaman moderen masih penasaran tentang kehidupan serta ceritera tragis kematiannya. Apakah dia mati karena sebab-sebab wajar atau telah dibunuh.

Pada situs Layanan Informasi Mesir
dikupas tuntas seputar kontroversi kematian Firaun muda tersebut. Kemungkinan Raja Tut dibunuh muncul 28 tahun lalu berdasarkan analisis Sinar X terhadap mumi yang dilakukan oleh departemen Anatomi University of Liverpool.


Dugaan itu menimbulkan kontroversi di kalangan ilmuwan dan ahli sejarah Mesir. Jika dibunuh, siapa yang melakukan itu? apakah Aye, pengganti Tutankhamen yang juga menikahi isterinya setelah dia tewas? atau Horernhab, pejabat militer yang berkuasa setelah Aye turun dari tahta yang digenggamnya hanya 4 tahun itu. Banyak arkkeolog percaya kedua berkomplot untuk membunuh raja muda itu.

Awal tahun ini, sebauh analisi Sinar X, membuka tabir lebih jelas. Kali ini penelitian dilakukan oleh para ahli dari Long Island University, Amerika Serikat. Menurut mereka, raja dibunuh saat tidur. "Lubang itu mengangga di bagian belakang kepala yang tidak mungkin diakibatkan sebuah kecelakaan, seseorang telah membokong dari belakang," kata sang ahil itu.

Tapi menurut Muhammad Saleh, Direktur Jenderal Museum Mesir, analisis asli mumi Tutankhamen menyatakan raja muda itu meninggal karena penyakit paru-paru atau tumor otak. "Ini yang menjelaskan kenapa ada bengkak di bagian belakang kepalanya," kata Saleh.


Bagaimanapun jawaban Saleh tidak menutup kontroversi seputar kematian sang Raja Muda. Yang setelah 3000 tahun mati pun telah menciptakan legenda "kutukan pada mereka yang menganggu ketenangannya."




1 komentar:

Lucuu mengatakan...

Ini mah sereeemm

Posting Komentar